Profil Desa Lembasari

Ketahui informasi secara rinci Desa Lembasari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Lembasari

Tentang Kami

Profil Desa Lembasari, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal. Menilik potensi agraris, potensi wisata religi, serta data demografi, geografi, dan struktur pemerintahan desa yang terletak di lereng Gunung Slamet ini secara komprehensif dan aktual.

  • Lokasi Strategis di Dataran Tinggi

    Berada di wilayah dataran tinggi Kecamatan Jatinegara, Desa Lembasari memiliki keunggulan agroklimat yang mendukung sektor pertanian subur sebagai penopang utama ekonomi masyarakat.

  • Potensi Pertanian dan Wisata Religi

    Sektor pertanian, khususnya padi dan palawija, menjadi tulang punggung ekonomi. Selain itu, desa ini menyimpan potensi wisata religi yang berpusat pada situs Makam Mbah Jeneng yang mulai dikembangkan.

  • Data Demografi yang Solid

    Dengan populasi lebih dari 4.000 jiwa, Desa Lembasari memiliki sumber daya manusia yang memadai untuk mendorong pembangunan desa, didukung oleh fasilitas pendidikan dan kesehatan dasar yang terus ditingkatkan.

XM Broker

Desa Lembasari, yang bernaung di bawah wilayah administratif Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, merupakan sebuah kawasan pedesaan dengan karakteristik agraris yang kuat. Berada di jalur yang menghubungkan Tegal dengan kawasan selatan, desa ini menyimpan berbagai potensi, mulai dari sektor pertanian yang subur hingga rintisan pengembangan wisata religi. Dengan dukungan data yang akurat dan tata kelola pemerintahan yang berjalan, Lembasari terus berupaya mengoptimalkan sumber dayanya untuk kesejahteraan masyarakat di tengah tantangan pembangunan modern.

Kondisi Geografis dan Administratif

Secara geografis, Desa Lembasari terletak pada koordinat -7.040421, 109.262900, menempatkannya di kawasan dataran tinggi yang berjarak sekitar 22 kilometer arah tenggara dari Slawi, ibu kota Kabupaten Tegal. Letak ini memberikan keuntungan berupa tanah yang subur dan iklim yang sejuk, sangat ideal untuk kegiatan pertanian.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal dalam publikasi "Kecamatan Jatinegara dalam Angka 2024", luas wilayah Desa Lembasari yaitu 2,93 km². Wilayah ini secara administratif terbagi menjadi beberapa dusun, Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) untuk mempermudah koordinasi dan pelayanan publik.

Adapun batas-batas wilayah Desa Lembasari ialah sebagai berikut:

  • Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Tamansari

  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan wilayah hutan milik Perhutani yang masuk dalam area Kabupaten Pemalang

  • Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Jatinegara

  • Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Luwijawa

Struktur pemerintahan desa dipimpin oleh seorang Kepala Desa, yang saat ini dijabat oleh Bapak Harto, S.Pd. Dalam menjalankan tugasnya, kepala desa dibantu oleh perangkat desa lainnya seperti sekretaris desa, kepala seksi (kasi), dan kepala urusan (kaur) yang masing-masing membidangi urusan pemerintahan, pelayanan, kesejahteraan, keuangan, dan perencanaan.

Demografi dan Kependudukan

Populasi menjadi salah satu modal utama pembangunan di Desa Lembasari. Merujuk pada data BPS tahun 2023, jumlah penduduk Desa Lembasari tercatat sebanyak 4.616 jiwa. Komposisi penduduk ini terdiri dari 2.640 laki-laki dan 1.976 perempuan. Data ini menunjukkan rasio jenis kelamin yang didominasi oleh laki-laki, sebuah karakteristik demografis yang dapat memengaruhi struktur angkatan kerja di desa.

Dengan luas wilayah 2,93 km², maka kepadatan penduduk Desa Lembasari mencapai sekitar 1.575 jiwa per km². Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup signifikan untuk sebuah wilayah perdesaan, menandakan pemukiman yang relatif padat dan interaksi sosial yang intensif di antara warganya.

Sebagian besar penduduk Desa Lembasari menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Lahan persawahan yang luas menjadi sumber utama mata pencaharian, baik sebagai petani pemilik lahan, petani penggarap, maupun buruh tani. Selain pertanian, sektor lain yang turut menyerap tenaga kerja yakni perdagangan, jasa, serta sebagian kecil sebagai aparatur sipil negara (ASN) dan karyawan swasta. Tingkat partisipasi angkatan kerja yang tinggi di sektor agraris ini menegaskan identitas Lembasari sebagai desa agraris.

Potensi Ekonomi dan Sektor Unggulan

Sektor ekonomi Desa Lembasari ditopang oleh beberapa pilar utama, dengan pertanian sebagai fondasi yang paling kokoh. Lahan yang subur dimanfaatkan secara optimal untuk menanam padi, jagung, dan berbagai jenis palawija yang menjadi komoditas andalan. Hasil panen tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi lokal, tetapi juga dipasarkan ke berbagai wilayah di Kabupaten Tegal. Sistem irigasi yang relatif memadai turut mendukung produktivitas pertanian di desa ini.

Selain tanaman pangan, beberapa warga juga mulai mengembangkan usaha di bidang peternakan skala rumah tangga, seperti ternak ayam, kambing, dan sapi, yang berfungsi sebagai sumber pendapatan tambahan dan tabungan. Pengembangan sektor peternakan ini masih memiliki ruang untuk dioptimalkan melalui pembinaan dan akses permodalan yang lebih baik.

Di luar sektor agraris, Desa Lembasari memiliki potensi di bidang pariwisata, khususnya wisata religi. Keberadaan Makam Mbah Jeneng, seorang tokoh yang diyakini sebagai cikal bakal atau leluhur desa, menjadi daya tarik tersendiri. Berdasarkan sejumlah penelitian dan pemberitaan media lokal, Pemerintah Desa bersama masyarakat mulai berupaya menata dan mempromosikan kawasan ini sebagai destinasi wisata religi. Optimalisasi potensi ini diharapkan dapat menciptakan sumber ekonomi baru bagi masyarakat melalui usaha warung, penjualan cenderamata, dan jasa lainnya, sekaligus melestarikan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal.

Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga mulai tumbuh, meskipun masih dalam skala terbatas. Usaha ini umumnya bergerak di bidang pengolahan hasil pertanian, kuliner, dan perdagangan. Dukungan dalam bentuk pelatihan manajemen, pengemasan produk, dan pemasaran digital menjadi krusial untuk meningkatkan daya saing UMKM Desa Lembasari.

Infrastruktur dan Fasilitas Publik

Pembangunan infrastruktur dan ketersediaan fasilitas publik menjadi faktor penentu kemajuan sebuah wilayah. Di Desa Lembasari, aksesibilitas menjadi perhatian utama. Jalan utama desa yang menghubungkan Lembasari dengan pusat Kecamatan Jatinegara dan desa-desa sekitarnya sudah beraspal dan dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat, memperlancar mobilitas penduduk dan distribusi barang.

Dalam bidang pendidikan, fasilitas yang tersedia sudah cukup memadai untuk tingkat dasar. Berdasarkan data pokok pendidikan, di Desa Lembasari terdapat beberapa Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang melayani kebutuhan pendidikan anak-anak usia sekolah. Keberadaan lembaga pendidikan ini memastikan bahwa generasi muda desa mendapatkan akses pendidikan formal sebagai bekal masa depan.

Untuk layanan kesehatan, masyarakat dapat mengakses fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang rutin diselenggarakan. Untuk penanganan medis yang lebih lanjut, warga dapat merujuk ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang berada di pusat Kecamatan Jatinegara.

Sarana peribadatan juga tersedia dengan baik. Mayoritas penduduk Desa Lembasari yang beragama Islam dapat menjalankan ibadahnya di masjid-masjid dan musala yang tersebar di setiap dusun. Keberadaan fasilitas ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan keagamaan masyarakat.

Tantangan dan Arah Pengembangan

Sebagai desa yang terus berkembang, Lembasari menghadapi sejumlah tantangan. Di sektor pertanian, fluktuasi harga komoditas, serangan hama, dan dampak perubahan iklim menjadi risiko yang perlu dimitigasi. Regenerasi petani juga menjadi isu penting, di mana minat generasi muda untuk bekerja di sektor pertanian cenderung menurun.

Dalam pengembangan pariwisata religi, tantangan utama terletak pada penyiapan anggaran, pembangunan infrastruktur pendukung seperti area parkir dan toilet yang layak, serta strategi promosi yang efektif untuk menarik pengunjung dari luar daerah. Selain itu, perlu adanya pengelolaan yang profesional agar keberadaan objek wisata tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan sosial masyarakat.

Meskipun demikian, Pemerintah Desa Lembasari bersama lembaga desa seperti Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) terus berupaya merumuskan arah kebijakan yang solutif. Arah pengembangan ke depan difokuskan pada penguatan ketahanan pangan melalui modernisasi pertanian, diversifikasi usaha ekonomi masyarakat melalui dukungan terhadap UMKM, serta pengembangan potensi wisata religi secara bertahap dan berkelanjutan. Pemanfaatan dana desa dan alokasi anggaran lainnya diprioritaskan untuk program-program yang berdampak langsung pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan warga.

Dengan sinergi antara pemerintah desa, masyarakat, dan dukungan dari pemerintah kabupaten, Desa Lembasari memiliki prospek cerah untuk menjadi desa yang mandiri, berdaya saing, dan sejahtera, dengan tetap mempertahankan kearifan lokal yang menjadi identitasnya.